Perjalanan investasi saham saya dimulai sejak Akhir Februari
2022, Saat itu terbersit suatu keingintahuan tentang saham. Satu hal yang pertama
muncul di pikiran saya “ Apakah saham sama dengan trading ? “. Apalagi saat itu
tengah muncul isu investasi bodong. Setelah saya telusuri ternyata, Saham dengan trading memiliki
arti yang berbeda. Saham adalah alat untuk investasi sedangkan trading adalah suatu
cara dalam melakukan investasi di saham. Setelah saya mengetahuinya. Akhirnya saya
terjun di dunia saham.
Banyak orang berkata bahwa saham adalah suatu hal yang
berisiko besar, dan ada juga orang yang beranggapan saham hanya untuk kalangan yang
mempunyai banyak uang. Memang kedua hal tersebut sempat juga muncul dalam pikiran
saya. Namun, setelah saya menjalani proses dalam saham selama
kurang lebih 5 bulan. Ternyata semula apa yang saya pikirkan, tidak semengerikan
yang saya pikirkan sebelumnya. Selama kurun waktu tersebut dengan modal sekitar Rp. 3.500.000 saya berhasil mendapatkan return
dari Investasi saham sekitar Rp. 1.150.000 ( Per tanggal 29 Juli 2022 ), Meski masih
dalam posisi floating loss ( Kerugian yang belum menjadi kenyataan ) sekitar Rp.
120.000.
Perjalanan Investasi saya tidak semulus apa yang sudah
saya dapat. Terkadang saya juga harus melakukan Cut Loss ( Kerugian yang menjadi
kenyataan ) agar saya tidak kehilangan dana yang saya investasikan di emiten ( Perusahaan
) tersebut.

Dari pengalaman yang sudah saya lalui selama 5 bulan ini,
Saya mengerti bahwa hal terpenting yang bisa kita lakukan dalam meminimalisir kerugian
dalam Investasi adalah :
1. Kita harus
mengetahui perusahaan yang kita investasikan. Setidakn:ya, tahu produk yang mereka
pasarkan
2. Manajemen
Psikologis adalah satu hal penting jika kita ingin terjun di dalam saham. Karena
terkadang di saham kamu bisa mendapatkan untung kadang juga kamu bisa mendapatkan
kerugian, maka sebelum masuk dalam perdagangan
pasar modal ( Saham ). Penting menguasai hal ini terlebih dahulu.
3. Ambil saham
yang sudah berdiri lama, Jika dapat diartikan perusahaan yang “Tahan banting”, Perusahaan
tipe seperti ini cocok bagi kamu yang ingin menginvestasikan dalam jangka waktu
panjang, karena perusahaan sudah berpengalaman dalam menghadapi segala kesulitan
di masa lalu. Sebagai saran dari saya, kamu bisa mengecek perusahaan mana yang dalam
tanda kutip “Aman" di Indeks LQ45. LQ45 sendiri adalah indeks saham yang 45
perusahaan yang memiliki kemampuan kapitalisasi pasar besar serta Kekuatan perusahaan
yang besar pula.
4. Gunakan uang
dingin, maksud dari uang dingin adalah uang yang tidak berafiliasi dengan kebutuhan
sehari hari maupun dana darurat., Jadi, dapat dimaknai sebagai uang diam.
5. Yang terakhir,
Jangan percaya dengan perkataan orang lain mengenai saham tertentu, Terkadang ada beberapa orang yang masih menentukan
pilihan dalam berinvestasi saham menurut perkataan orang lain. Hal ini banyak terjadi
dan hasilnya kadang tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan orang tersebut.
Maka dari itu, penting untuk menentukan sikap secara independen dari diri anda sendiri
dalam menentukan pilihan emiten yang ingin anda investasikan.
Jadi, Jika anda ingin terjun ke dunia saham, ada baiknya
anda memperhatikan profil resiko serta manajemen psikologis terlebih dahulu.
Sekian Artikel pada kesempatan kali ini, Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang ingin memulai investasi saham. Terimakasih sudah mampir.